Al-faqih rahimahullah
ta’ala
mengatakan :
” sesungguhnya bersabar
terhadap suatu musibah , dan ingat kepada allah swt, ketika tertimpa musibah
adalah sesuatu yang wajib atas semua manusia. Karena sesungguhnya apabila
mengingat allah pada waktu tertimpa musibah berarti dia ikhlas dan ridho atas
ketentuan dan takdir allah swt dan memutuskan harapan syaithon”.
Ali bin
abi thalib karramallah wajhah mengatakan:”
bahwasanya
sabar itu terdiri dari tiga unsur, yaitu :
1. sabar
atas ketaatan,
2. sabar
(meninggalkan) atas kemaksiatan dan
3. sabar
atas musibah.
Maka barangsiapa yang
bersabar atas ketaatan , allah akan
memberikan kepadanya seratus derajat dan
setiap derajat sama dengan apa yang ada dilangit dan dibumi. Barang siapa yang
bersabar dari berbuat maksiat, maka allah akan memberi dia itu enam ratus
derajat pada hari kiamat dan setiap derajat sama dengan apa yang ada dilangit
dan di bumi. Dan barang siapa yang bersabar atas musibah, maka allah akan
memberi dia pahala dengan tanpa perhitungan sedikitpun”.