customer service
Selamat datang di web ini. Ada beragam materi sekolah dan informasi seputar pelajaran Islam. Mari kita merubah tujuan belajar untuk mengenal sang pemilik ilmu


Cari Materi sesuai label :

  

  

hakekat kehidupan



وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ {13} وَمَن يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ ناَرًا خَالِدًا فِيهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُّهِينٌ {14
“Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga ,yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedangkan mereka kekal di dalamnya; dan Itulah kemenangan yang besar.—-Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan (. An NIsaa’:13-14)

            SURGA adalah tempat yang indah, dan penuh dengan kenikmatan. Karena indahnya, sampai tidak dapat terbayangkan oleh akal fikiran, tidak pernah dilihat oleh mata , dan tidak pernah terdengar oleh telinga. Jika seseorang masuk surga, maka ia akan hidup selama-lamanya, akan muda selama-lamanya, akan sehat selama-lamanya dan akan senang selama-lamanya. Rasulullah  Saw bersabda

            Akan ada penyeru (kepada penghuni surga: “Sesungguhnya kalian akan sehat dan tidak akan sakit selama-lamanya, kalian akan hidup dan tidak akan mati selama-lamanya, kalian akan muda dan tidak akan tua selama-lamanya, kalian akan senang dan tidak akan sengsara selama-lamanya.” (HR. Muslim)

Kaum.. Inilah kenikmatan yang sempurna  . Berbeda dengan dunia, ketika senang disudahi dengan kesedihan, ketika hidup disudahi dengan kematian, ketika sehat disudahi dengan sakit dan ketika muda disudahi dengan masa tua.  Begitu juga dgn  kesenangan yang ada di dunia, hanya diraih dengan kerja usaha dan keras  , dan dinikmati pula    tidak berlangsung lama. Berbeda dengan   surga, apa yang kita inginkan ada, tanpa perlu kerja keras dan berusaha, bahkan kita hanya menikmati sambil duduk santai   dengan dilayani oleh anak-anak muda. Allah Swt berfirman:
عَلَىٰ سُرُ‌رٍ‌ مَّوْضُونَةٍ ﴿١٥ مُّتَّكِئِينَ عَلَيْهَا مُتَقَابِلِينَ ﴿١٦يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُونَ ﴿١٧ بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِ‌يقَ وَكَأْسٍ مِّن مَّعِينٍ ﴿١٨ لَّا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا وَلَا يُنزِفُونَ ﴿١٩ وَفَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُ‌ونَ ﴿٢٠ وَلَحْمِ طَيْرٍ‌ مِّمَّا يَشْتَهُونَ ﴿٢١ وَحُورٌ‌ عِينٌ ﴿٢٢ كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ ﴿٢٣ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata–Seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan–Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,—Dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir,—Mereka tidak pening karenanya, dan tidak pula mabuk,—Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih,—Dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.—Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli,—Laksana mutiara yang tersimpan baik.—Sebagai Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al Waaqi’ah: 15-24)

 Kaum... Kenikmatan seperti inilah ,yang seharusnya dikejar   oleh setiap insan, bukan kesenangan yang sementara   

            Namun anehnya, kebanyakan kita  lebih mengedepankan kehidupan dunia, dari kehhidupan akhirat.  

            Kita  rela mengorbankan fikiran dan tenaga untuk memperoleh kehidupan dunia  , bahkan sejak kita  bangun dari tidur ,hingga tidur kembali, yang difikirkan kita  hanyalah “dunia”,   kita rela bekerja keras untuk mendapatkan kenikmatan yang sesaat, namun untuk kenikmatan yang sesungguhnya, berat sekali melakukannya, bahkan   ada yang tidak menyisakan   waktunya untuk kehidupan  akhiratnya.

             Kaum...surga  , tidaklah murah Untuk memperolehnya, tidak mungkin dengan   santai begitu saja.   sebagaimana jika kita hendak memasuki sebuah perguruan tinggi yang sangat bagus,  ditambah biayanya yang ringan atau gratis,  kita harus dites terlebih dahulu, jika berhasil, barulah kita bisa memasukinya. Demikian juga, jika kita ingin masuk SURGA
            Kita dites atau diuji terlebih dahulu di dunia.   dunia  adalah tempat ujian, bukan tempat tujuan. Inilah sesungguhnya hakikat hidup di dunia,  

{1} الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ {2}
“ Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,” (QS. Al Mulk: 1-2)

            Jika demikian, sudahkah kita menjalani ujian ini dengan  baik , sudahkah kita memperbaiki amal kita;   apakah amal  yang kita kerjakan ikhlas.

  Ada dua bentuk ujian     

1. Ujian Syahwat (fitnah syahwat)

  manusia dalam hidupnya  , akan diuji   dengan hal-hal yang sesuai dgn  selera hawa nafsunya. Godaan tersebut bisa berupa wanita, anak-anak, harta yang banyak, perniagaannya dsb. Allah Swt berfirman:
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diinginkannya, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah tempat kembali yang baik (SURGA).” (QS. Ali Imran: 14)
Jika seseorang dapat bersabar,   tidak tergoda dengan   wanita, anak-anak, harta, perniagaannya dsb. tidak membuatnya lalai dari mengingat Allah, tidak membuatnya meninggalkan kewajiban  , maka dia akan beruntung di dunia dan di akhirat. Kepada mereka akan dikatakan:
سَلاَمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
“Salamun ‘alaikum bima shabartum” (keselamatan atasmu berkat kesabaranmu). Maka Alangkah baiknya tempat kesudahan itu surga.” (QS. Ar Ra’d: 24)
Sebaliknya, barang siapa yang termakan oleh godaan itu, membuatnya meninggalkan perintah dan   mengerjakan larangan, maka ia akan rugi di dunia dan di akhirat. Swt berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلآأَوْلاَدُكُمْ عَن ذِكْرِ اللهِ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al Munafiqun: 9)
2. Ujian syubhat (fitnah syubhat)
Syubhat   artinya mirip atau serupa. Dikatakan perkara yang mirip dengan kebenaran  , karena kelihatan dari luarnya seakan-akan ia benar . Ujian syubhat ini pertama kali menimpa Iblis karena qias batilnya yang digunakan untuk menolak perintah Allah sujud kepada Adam sebagai penghormatan kepadanya,
            Allah berfirman:
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْ‌تُكَ ۖ قَالَ أَنَا خَيْرٌ‌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ‌ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ
“Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Iblis menjawab: “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS. Al A’raaf: 12)

             Dlm hidup ini tdk sedikit org yg   terjerumus dgn bunga-bunga kehidupan .sehingga apa dihadapannya kelihatan indah ,dan menguntungkan ,akan dinimkati nya, tampa memikirkan bahaya yg   terjadi setelah kematiannya.

By : Drs.Idrus Uteh

Related Post

Previous
Next Post »

Total Tayangan Halaman